Skip to main content

Iman + Harapan = _________

 

Putar lagu ini sebelum membaca...

“Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya”. -Yoh 20:29-


Pernahkah selama Anda hidup, Anda meminta tanda pada Tuhan? Misalnya, jika Tuhan memang nyata, sembuhkanlah sakit saya ini…berilah dokter yang hebat. Jika Tuhan benar ada, berikanlah jodoh yang tepat di bulan ini. Jika Tuhan memang sayang pada saya, maka berilah dosen yang baik agar bisa membantu saya bisa cepat lulus.

Dan ketika yang terjadi berbeda dengan kenyataannya, Anda dipertemukan dengan dokter yang kurang ahli, Anda tidak diberikan jodoh yang Anda minta, Anda malah mendapatkan dosen yang killer, sehingga kemudian Anda kecewa pada Tuhan, Anda tidak mau kembali berdoa meminta dan malah menjauh dariNya. 

Pernahkah dalam hidup, Anda menjauh dari Tuhan karena Tuhan tidak memberikan tanda-tanda yang Anda minta? Jika pernah, berbaliklah kembali pada Tuhan, sebab itu artinya iman Anda masih lemah. Tidak diberikan tanda-tanda, bukan berarti Tuhan tidak sayang pada Anda. Jika tanda tidak diberikan, artinya Tuhan tahu yang terbaik untuk Anda. Trust HIS way! Sesimple itu. Jangan buat pikiran Anda jadi rumit melebar ke mana-mana, mengaitkan bahwa Tuhan jahat, Tuhan tidak adil, Tuhan tidak mendengar doa Anda, dsb.

Namun jika Tuhan memberikan tanda-tanda yang Anda minta, bersyukurlah, dan jadilah saksi Kristus, jadilah pelaku firman, beranilah bersaksi akan kebaikan Tuhan sebagai tanda ucapan syukur Anda.

Ketika Anda sudah berdoa bertahun-tahun dan Tuhan belum mengabulkan doa Anda, namun Anda masih terus berdoa dan berdoa, itu artinya Anda memiliki iman. Anda memiliki keyakinan, bahwa suatu hari Tuhan pasti akan mengabulkan doa Anda. “Sebab iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat”. -Ibrani 11:1-

Dalam bacaan Injil hari ini, Tomas tidak percaya bahwa Yesus bangkit. Dia meminta tanda untuk melihat bekas paku pada tangan Yesus. Jika dia tidak melihat tanda tersebut, dia tidak akan percaya Yesus bangkit. Ini artinya, Tomas kehilangan harapan. Buat Tomas, Yesus mati di salib adalah jalan buntu, tidak mungkin ada harapan keselamatan lagi. Dia seakan buta, tidak melihat bahwa ternyata ada jalan kecil di depan, sebab Tomas hanya fokus di jalan besar saja.

Hal ini sama seperti kita. Ketika Anda kehilangan harapan, maka otomatis iman Anda juga akan goyah, sebab iman dan harapan merupakan satu kesatuan. Iman tidak bisa Anda lihat. Harapan pun juga sama. Namun keduanya bisa Anda rasakan. Makanya keduanya harus disatukan, iman + harapan = sukacita. Anda harus memiliki harapan, sekecil apapun itu, se-mustahil apapun itu. Janganlah sampai Anda hilang harapan, sebab, harapan adalah tanda bahwa Roh Kudus bekerja dalam hati Anda. 

Ketika SMA, saya ingin sekali kuliah jurusan Psikologi, untuk nantinya cita-cita saya bekerja sebagai HRD. Namun Tuhan berkehendak lain. Saya tidak diterima di jurusan Psikologi, dan juga tidak bekerja sebagai HRD ketika saya lulus kuliah…saya bekerja sebagai admin penjadwalan acara di perusahaan penyiaran, yang jelas tidak ada hubungannya dengan jurusan kuliah saya.  Saat itu saya memang merasa sedih dan kecewa. Padahal saya sudah sampai berdoa Rosario dan Novena Tiga Salam Maria. Namun anehnya, saya tidak berhenti untuk membaca sendiri buku-buku yang berhubungan dengan psikologi dan karakter manusia. Belakangan saya menyadari, Roh Kudus lah yang menjaga harapan dalam hati saya agar tidak padam. Saya tetap jalani pekerjaan saya saat itu dengan sebaik-baiknya, hingga akhirnya 2 tahun kemudian, saya resign, karena saya diterima bekerja sebagai HRD di salah satu perusahaan internet selama beberapa tahun.

Oleh karena itu, jika Anda saat ini di tahap ingin menyerah, seakan keadaan tidak memihak Anda, bertahanlah. Jika saat ini Anda merasa depresi, atau stress dengan pekerjaan, masalah rumah tangga, bisnis yang tidak berkembang, ataupun sekolah yang membuat Anda kelelahan..

Bertahanlah. Sama seperti roda yang berputar. Keadaan buruk ini tidak akan berlangsung selamanya. Milikilah iman. Milikilah keyakinan. Yakin bahwa semuanya akan bisa Anda jalani dengan baik. Milikilah harapan. Percayalah padaNya. Dia sanggup memulihkan Anda. Dia akan selalu menggandeng tangan Anda agar Anda tak perlu berjalan sendiri.



Sering ku tak mengerti jalan-jalan-Mu Tuhan

Bagai di belantara yang kelam

Tanpa seribu tanya namun tetap percaya

Jejak-Mu Tuhan sungguh sempurna


Ajar ku memahami semua yang Kau ingini

Agar hidupku puaskan hati-Mu

Bagi-Mu aku rela sepenuh hati menghamba

Serahkan diri genapi karya-Mu


(JejakMu Tuhan - Angel Karamoy)


Comments

Popular posts from this blog

Baikkah Jalan Pintas Itu?

Putar lagu ini sebelum membaca... Renungan Yoh 10:1-10   Dalam hidup ini, Anda pasti pernah merasa lelah dengan proses atau peristiwa berulang yang berlangsung terus menerus. Misalnya Sebagai karyawan, Anda merasa lelah diberi pekerjaan yang tiada habisnya, sebagai pelajar, Anda lelah diberi tugas atau ujian yang banyak bahannya, sebagai istri, Anda lelah melihat suami Anda yang suka main game sepanjang hari, sebagai suami, Anda lelah melihat istri Anda yang mengomel terus setiap saat. Sehingga Anda berpikir untuk melakukan jalan pintas dan instant, seperti membuat contekan untuk ujian, ke dukun supaya bos Anda menurut dengan Anda atau supaya pasangan Anda berubah. Sadarkah Anda, jika hal itu pernah Anda lakukan, Anda mengikuti arah yang salah. Siapapun yang datang tidak melalui Dia, hanya berniat untuk mencuri, membunuh dan membinasakan. Akan selalu banyak cara yang dapat memisahkan Anda dari Yesus. Segala sesuatu yang kelihatan “nikmat” belum tentu baik di mata Allah. Segala sesuat

Jika Kau Ingin Mendapat Berkat Melimpah, Lakukanlah Ini Dengan Tulus!

(Klik lagu di atas sebelum mulai membaca) Illustrasi gambar salju yang menyelimuti tanah Di sore hari yang dingin, salju tipis turun menyelimuti tanah, menandakan tibanya musim dingin. Seorang pendeta Buddha tampak berjalan menembus dinginnya sore. Karena khawatir dengan malam yang semakin dingin, dia berniat singgah sehari di desa yang dilewatinya. Di sebuah desa yang sangat miskin, dia mengetuk pintu salah satu rumah penduduk, tapi tidak dibukakan pintu. Begitu pula di rumah lain. Tak satupun penduduk bersedia menerima kehadirannya. Namun, saat tiba di sebuah rumah dekat jembatan, sang pendeta dipersilahkan masuk. Rumah yang sangat kecil itu milik seorang nenek yang sangat miskin. Perabotan yang ada hanya beberapa buah. Bahkan nenek itu tak punya makanan sedikitpun. Sang pendeta dipersilahkan duduk di depan tungku perapian yang dingin karena nenek itu tak punya kayu bakar lagi dan api pun mulai padam. Sang nenek merasa bersalah. Seharusnya dia menghidangkan sesuatu bagi sang pendet

Jika Anakmu Keras Kepala, Sering Melawan, Sering Memukul Orang Tua. Cobalah Lakukan Ini!

Illustrasi gambar Mahatma Gandhi Suatu hari, seorang ibu membawa anaknya datang kepada Gandhi dan berkata, "Gandhi, maukah engkau menasihati anak saya ini? Dia mempunyai sebuah penyakit, yang untuk kesembuhannya, dia tidak boleh mengonsumsi garam. Tolong beri nasihat kepadanya untuk tidak makan garam. Saya dan keluarga, bahkan dokternya pun sudah berulang kali menasihatinya, tetapi dia masih tetap makan garam. Saya sudah kehabisan kata-kata, tolonglah saya, siapa tahu dia akan menurutimu". Dengan tersenyum dan suara lembut, Gandhi berkata, "Ibu, sekarang saya tidak bisa berkata apa-apa. Silahkan Ibu pulang dan bawa anak Ibu ke sini minggu depan". "Gandhi", kata ibu itu, "Anak itu di depanmu sekarang. Tidak bisakah kamu sekarang menasihatinya?". Gandhi dengan senyum yang selalu di bibirnya hanya menggelengkan kepalanya yang menandakan tidak. Illustrasi gambar ibu yang kesal Dengan perasaan campur aduk kesal dan kecewa, ibu itu pul