Skip to main content

Saya Tidak Punya Waktu, Saya Sibuk dan Saya Tidak Sempat!


Ilustrasi gambar bayi

Suatu hari, lahirlah seorang anak,
Ia lahir ke dunia ini dengan cara yang biasa.
Aku, sebagai seorang ayah, harus bekerja untuk memenuhi kebutuhannya.
Ia belajar berjalan ketika aku tidak ada.
Dan, tanpa aku sadari , ternyata ia sudah bisa berbicara.
Seiring dengan pertumbuhannya, ia mengatakan,
"Aku ingin menjadi seperti engkau, Ayah.
Tahukah Ayah, aku akan menjadi seperti engkau".

Ilustrasi gambar anak yang ingin meminta waktu ayahnya

Dan ... segalanya tinggal kata-kata,
Anak kecil bersedih dan sang ayah tenggelam dalam pekerjaan.
"Kapan ayah pulang?", tanya anakku.
"Ayah tidak tahu,
Tetapi, suatu saat kita akan kumpul bersama-sama lagi.
Kita akan menghabiskan waktu bersama-sama lagi", kataku.

Saya sudah lama pensiun, dan anak laki-laki saya juga sudah pindah.
Suatu hari saya meneleponnya.
Saya berkata, "Kalau kau tidak keberatan, ayah ingin menemuimu".
Anak itu berkata, "Aku juga mau Ayah, kalau aku punya waktu.
Ada sedikit persoalan di tempat kerja.
Anak-anakku juga terserang flu.
Tetapi, aku sungguh sangat senang bisa bicara denganmu Ayah.
Benar, sungguh menyenangkan bisa bicara dengan Ayah".

Ilustrasi gambar ayah yang menyesal

Ketika saya meletakkan gagang telepon, saya menangis.
Semua menjadi jelas bagi saya.
Ia bertumbuh persis seperti saya.
Anak laki-laki saya, sama seperti saya.

Pesan inspirasi dan moral cerita ini :
Hai ayah, sadarlah akan keberadaan anakmu. Sadarlah bahwa anakmu adalah titipan dari Allah. Anakmu tidak pernah minta dilahirkan, jika bukan karena keputusanmu sendiri dan pasanganmu. Bertanggungjawablah atas keputusan ini. Ayah, bagi anakmu, kau adalah pahlawannya nomor 1 yang dia kagumi, namun apakah benar kau adalah orang tua yang memang harus dia kagumi?
Ayah, apakah kau tahu, bahwa Tuhan menciptakan seorang ayah agar kelak dia bisa menjadi imam di keluarganya, yang akan mengajari anaknya bagaimana menghadapi kehidupan yang keras ini? Jangan kau biarkan istrimu mengambil peran sebagai imam ini juga, karena sudah beratlah beban istrimu. Allah sudah memberikan peran masing-masing, bahwa peran seorang ayah adalah sebagai imam yang memimpin di keluarganya, dan peran seorang ibu adalah sebagai penolong di keluarganya.
Sadarlah hai ayah, jika kau mengejar karir, maka kau harus rela kehilangan waktu untuk mendidik anakmu, melihatnya tumbuh besar, dan akhirnya akan sampai di suatu titik, kau sadar bahwa kau menyesal. Berhati-hatilah dengan kutuk generasi. Jika tidak segera kau ubah, maka apa yang sudah kau lakukan ini, akan turun ke generasimu berikutnya.
Percayalah, kau adalah ayah yang hebat! karena Allah tidak pernah salah pilih dalam menempatkan seorang ayah di setiap keluarga.



Sumber cerita inspirasi : www.arti-lirik.com/arti-lirik-lagu-harry-chapin-cats-in-the-cradle.html dengan modifikasi cerita dan tambahan pesan inspirasi dari penulis

Comments

Popular posts from this blog

Kesaksian Bertumbuh Dalam Komunitas Pemurnian Hati

Putar lagu ini sebelum membaca 15 Mei 2024 Jam 5 pagi saya bermimpi ada tulisan di depan saya, intinya saya tidak boleh bersaksi akan Yesus..badan saya sampai gemetar...untungnya suami saya membangunkan saya, karna dia tau saya harus masak dan siapkan bekal untuk anak sekolah.. Seumur2 saya tidak pernah bermimpi seperti itu, dan jarang sekali saya mimpi. Hingga kemudian saya bertanya ke Bu Fila. Saya : Mimpi saya itu cuma mimpi aja yg ga akan terjadi, atau mimpi itu akan jd kenyataan bu klo kita bersaksi? Bu Fila : Itu hanya intimidasi alam roh krn si jahat akan berusaha menggagalkan pekerjaanNya, sblm u berhasil melakukan. Tapi ketika u berhasil memenangkan peperangan ini mrk akan mundur. Artinya kesaksian u akan sgt berdampak bagi jiwa. U ada kesaksian apa ren Saya : Kesaksian tulisan yg akan saya bikin jd naskah dialog drama/film, di mana dalam naskah itu nantinya Ci Lina akan ada bawakan suara byk emosi yg main : emosi sedih, menangis, gembira dan kemenangan. Mggu lalu 3 hari saya

Sudahkah Anda Memiliki Komitmen Untuk Bertobat?

Putar lagu ini sebelum membaca...   (Renungan Matius 4:12-23) Tahun 1989 lahir seorang anak perempuan. Anak ini cantik parasnya, sehingga di usianya yang masih remaja, dia menjadi modelling, gadis sampul dan pemain film. Namun karena pergaulannya yang tidak baik, dia telah beberapa kali ditangkap polisi karena sedang berpesta narkoba. Dia dipenjara dan memiliki anak hamil di luar nikah. Dia pernah menikah 2 kali, namun pernikahan keduanya hanya bertahan 5 tahun. Dia juga pernah menjadi penyuka sesama jenis, free sex, dan memiliki banyak tato di tubuhnya.  Di dalam penjara, ketika anak ini merasa tidak layak untuk hidup, tiba-tiba dia bermimpi melihat figure yang sangat besar dan mencium keningnya. Dari satu ciuman ini, dia merasa memiliki harapan sehingga dia memiliki semangat untuk hidup lagi. Saat itu dia tidak tahu siapa sosok itu, namun suara dalam hatinya mengatakan bahwa dia adalah Tuhan Yesus. Sejak peristiwa itu dia mencoba memperbaiki dirinya. Dia mencoba mulai datang ke Gerej

Baikkah Jalan Pintas Itu?

Putar lagu ini sebelum membaca... Renungan Yoh 10:1-10   Dalam hidup ini, Anda pasti pernah merasa lelah dengan proses atau peristiwa berulang yang berlangsung terus menerus. Misalnya Sebagai karyawan, Anda merasa lelah diberi pekerjaan yang tiada habisnya, sebagai pelajar, Anda lelah diberi tugas atau ujian yang banyak bahannya, sebagai istri, Anda lelah melihat suami Anda yang suka main game sepanjang hari, sebagai suami, Anda lelah melihat istri Anda yang mengomel terus setiap saat. Sehingga Anda berpikir untuk melakukan jalan pintas dan instant, seperti membuat contekan untuk ujian, ke dukun supaya bos Anda menurut dengan Anda atau supaya pasangan Anda berubah. Sadarkah Anda, jika hal itu pernah Anda lakukan, Anda mengikuti arah yang salah. Siapapun yang datang tidak melalui Dia, hanya berniat untuk mencuri, membunuh dan membinasakan. Akan selalu banyak cara yang dapat memisahkan Anda dari Yesus. Segala sesuatu yang kelihatan “nikmat” belum tentu baik di mata Allah. Segala sesuat

Saran dari Jack Ma yang perlu kita ikuti

Banyak hal yang bisa kita pelajari dari kehidupan Jack Ma. Jack Ma merupakan sosok seorang yang visioner yang tidak pernah menyerah. Meski puluhan kali Jack Ma ditolak, gagal, jatuh, namun Jack Ma kembali bangkit. Bagi Jack Ma, "Menyerah adalah Sebuah Kegagalan". Jack Ma juga merupakan sosok yang rendah hati. Terlihat bahwa Jack Ma tidak pernah merendahkan kompetitor-kompetitornya. "Jangan takut dengan kompetitor, karena kompetitor juga takut padamu. Fokus dengan memberikan service lebih kepada customer-mu saja. Kompetisi itu bagus" Kalau dipikir, memang benar kata-kata tersebut. Apabila kita merendahkan kompetitor kita, maka justru kitalah yang akan hancur.  Sumber : elitecolumn.com Jack Ma mengatakan "Kalau kamu memang ingin melakukannya, coba saja. Kalau memang nanti semua tidak berjalan seperti yang kamu inginkan, kamu tinggal kembali ke hal yang kamu lakukan sebelumnya". Bagi kita yang saat ini sedang ragu untuk mencoba, maka janganl

Anak Ini Diramalkan Akan Mati, Namun Ayahnya Melakukan Ini Yang Mengubah Segalanya!

Illustrasi gambar ayah dengan anaknya Suatu hari hiduplah seorang peramal terkenal bernama Chen Pau Lie dan seorang anak laki-laki tunggalnya bernama Chen Wen Cien di sebuah kota kecil di Cina selatan. Pau Lie umurnya sudah 60 tahun dan anaknya baru berumur 19 tahun. Istri dari Pau Lie telah meninggal waktu Wen Cien berumur 15 tahun. Bapak dan anak ini hidup dengan serba bercukupan, hal ini dikarenakan Pau Lie selain menjadi peramal terkenal yang ramalannya selalu tepat dia juga adalah tabib terkenal juga. Tugas Wen Cien setiap pulang sekolah adalah meracik obat-obatan di apotik mereka bersama dua orang pembantunya sementara Pau Lie sibuk melayani pasien yang sangat banyak setiap harinya. Begitulah kegiatan keseharian bapak dan anak tersebut. Pada suatu malam Pau Lie coba meramal nasib anaknya. Alangkah terkejutnya Pau Lie melihat hasil dari ramalan itu, ternyata Wen Cien anak kesayangannya tidak berumur panjang dan akan meninggal di usia yang sangat muda yaitu pada umur 20 tah

Jika Kau Ingin Mendapat Berkat Melimpah, Lakukanlah Ini Dengan Tulus!

(Klik lagu di atas sebelum mulai membaca) Illustrasi gambar salju yang menyelimuti tanah Di sore hari yang dingin, salju tipis turun menyelimuti tanah, menandakan tibanya musim dingin. Seorang pendeta Buddha tampak berjalan menembus dinginnya sore. Karena khawatir dengan malam yang semakin dingin, dia berniat singgah sehari di desa yang dilewatinya. Di sebuah desa yang sangat miskin, dia mengetuk pintu salah satu rumah penduduk, tapi tidak dibukakan pintu. Begitu pula di rumah lain. Tak satupun penduduk bersedia menerima kehadirannya. Namun, saat tiba di sebuah rumah dekat jembatan, sang pendeta dipersilahkan masuk. Rumah yang sangat kecil itu milik seorang nenek yang sangat miskin. Perabotan yang ada hanya beberapa buah. Bahkan nenek itu tak punya makanan sedikitpun. Sang pendeta dipersilahkan duduk di depan tungku perapian yang dingin karena nenek itu tak punya kayu bakar lagi dan api pun mulai padam. Sang nenek merasa bersalah. Seharusnya dia menghidangkan sesuatu bagi sang pendet

Jika Seringkali Kau Menangis Karena Tidak Dihargai, Diperlakukan Kasar, dan Difitnah!

Illustrasi gambar ayah dan anaknya Pada suatu hari, seorang ayah yang merasa ajalnya sudah dekat, berkata kepada anaknya, “Nak, Arloji milikku ini adalah warisan dari kakek buyutmu, usianya lebih dari 200 tahun. Sebelum Ayah wariskan padamu, Ayah mau kamu bawa Arloji tua ini ke toko jam di sebrang jalan itu, katakan kepada pemilik toko bahwa kamu mau menjualnya. Tanya dan lihat berapa harganya”. Sang anak pergi tidak lama lalu kembali dan berkata, “Pemilik toko jam itu bilang bahwa harganya cuma 5 Dolar, karena ini adalah arloji tua”. Illustrasi gambar arloji yang ingin dijual Kemudian si Ayah berkata, “Sekarang coba kamu bawa arloji ini ke toko barang barang antik dan tanyakan harganya”. Si anak pergi lalu kembali dan berkata, “Pemilik toko bilang, harga arloji ini mencapai 5.000 Dollar”. Sang Ayah berkata, “Sekarang coba bawa ke museum dan katakan ke mereka bahwa kamu mau menjual arloji tua ini”. Si anak pun pergi lalu kembali dan berkata, “Mereka mendatangkan pa

Laki-Laki Ini Menjadi Pembunuh Karena Masa Kecilnya. Para Orang Tua, Waspadalah!

Ilustrasi gambar anak yang miskin Seorang anak laki-laki dilahirkan di sebuah keluarga yang kurang beruntung dan serba kekurangan. Ayahnya adalah suami ketiga dari sang Ibu dan meninggal beberapa bulan sebelum anak kecil tersebut lahir. Jadi anak ini sejak lahir tak pernah melihat dan mengenal ayahnya. Sang Ibu adalah seorang wanita yang sangat keras kepala, dominan dan sulit mencintai seseorang. Ia menjadi seperti itu karena dibesarkan oleh orang tuanya dengan penuh rasa curiga dan sering menerima banyak kekerasan fisik dari orang tuanya. Suami keduanya menceraikan sang Ibu karena sering dipukuli oleh sang istri! Sejak anak kecil ini lahir maka sang Ibu harus bekerja keras siang malam untuk menghidupi keluarganya. Anak kecil ini tumbuh sendiri tanpa cinta dan kasih sayang yang hangat. Yang lebih parah lagi anak ini sering menjadi sasaran amarah ibunya yang tak pernah lepas dari gejolak emosi. Ilustrasi gambar ibu yang sedang melampiaskan kemarahannya Perasaan tidak

Awalnya Mendapatkan Ular. Namun Karena Melakukan Hal Ini, Ular Tersebut Berubah Jadi Emas!

Ilustrasi gambar seorang sahabat Alkisah, bertahun-tahun silam, hidup dua orang sahabat yang bernama Kim dan Pao di Tiongkok. Kedua pemuda ini sehati. Tidak pernah ada pertengkaran diantara mereka. Tidak pernah ada niat busuk yang menodai persahabatan mereka. Pada suatu hari yang cerah dan indah di awal musim semi, Kim dan Pao berjalan-jalan bersama, sebab mereka jenuh dengan kota serta kebisingannya. "Ayo kita ke hutan pinus", ajak Kim santai. "Di sana kita bisa melupakan segala masalah yang membebani kita, di sana kita bisa menghirup harumnya wangi bunga dan berbaring di atas tanah yang berselimut lumut". "Bagus!", seru Pao. "Aku juga lelah. Hutan adalah tempat yang cocok untuk beristirahat". Dengan riang kedua sahabat itu menyusuri jalan yang berkelok-kelok, dengan penuh kerinduan pandangan mereka tertuju ke puncak pepohonan sementara mereka semakin mendekati pepohonan. "Sudah tiga puluh hari aku mempelajari buku-bukuku&q

Jika Bukan Karena Nasehat Bosnya, Karyawan Ini Hampir Mati!

Illustrasi gambar karyawan yang sedang berbicara dengan bos nya Ada satu cerita, seorang karyawan yang sudah bekerja selama 20 tahun di kota, ingin pulang kampung setelah saatnya pensiun. Maka bertemulah dia dengan bosnya. Setelah bertemu, si Bos berkata, "Kamu sudah bekerja disini selama 20 tahun dengan baik. Sekarang saya tanya kamu mau uang pensiun 20 tahun atau ... 3 nasehat saya?" Setelah berpikir sejenak (bosnya adalah orang yang bijak dan Berhikmat, kalau sampai ada pilihan yg tidak masuk akal, pasti ini Nasehat yg sangat penting). Lalu sang karyawan memilih 3 nasehat dari bosnya. Nasehat Pertama, Jangan pernah mau cari jalan pintas, tidak ada yang mudah dan gratis di dunia ini, lakukan sesuatu selangkah demi selangkah dengan mantap dan mandiri. Nasehat Kedua, Jangan terlalu penasaran. PENASARAN yang kau tahu tidak baik untuk dilakukan, akan menjadi AKHIR bagimu. Nasehat Ketiga, Jangan pernah membuat KEPUTUSAN ketika marah atau terluka, atau kamu ak