Skip to main content

Tips dan Trik Sebagai Working Mom

Kali ini saya ingin membagikan tips bagi Moms yang bekerja. Bagaimana agar tidak diliputi perasaan bersalah karena kurangnya waktu bersama anak.
Permasalahan yang biasa muncul bagi seorang working mom adalah kurangnya waktu bersama anak, bagaimana supaya bisa work-life balance.
Berikut adalah tips-tips nya.

  • Pikirkan tujuan Moms bekerja untuk apa

Pertama-tama Moms harus memikirkan kembali tujuan Moms bekerja untuk apa. Apakah untuk membantu suami/aktualisasi diri/mengisi waktu kosong, dsb. Tujuan Moms ini akan menuntun ke mana Moms akan melangkah. Misalnya, kalau saya bekerja untuk membantu orang tua saya yang sudah tidak bekerja, sekaligus untuk vacation. Saya bekerja untuk bisa vacation bersama keluarga. Hal ini harus benar-benar Moms pikirkan, karena kalau tidak kita akan terjerumus ke dalam workaholic. Waktu Moms akan habis untuk bekerja, pulang malam terus, dan akhirnya akan merasa bersalah. Ingat, pekerjaan hanya sementara, sedangkan keluarga adalah untuk selamanya. "We are here to make things better for one another, and not to work. If you are spending your whole life working, you will certainly regret it", Jack Ma

  • Jika waktunya pulang, pulanglah langsung

Saya mengerti, pasti hal ini sulit dilakukan. Sesekali pulang larut tidak apa. Tapi jika Moms pulang larut berkali-kali, ini tidak baik. Ini akan menjadi habit. Ketika menjadi habit, akan sulit diperbaiki. Apabila pekerjaan kantor belum selesai, bawa pulang saja pekerjaan kantor tersebut dan lanjutkan bekerja kembali ketika anak sudah tidur (akan dibahas di point selanjutnya).Cape? Pasti. Namun ini adalah resiko menjadi working Mom. Dibawa Happy saja :)

  • Jangan bekerja ketika sedang ada anak 

Bagi seorang working Moms tentu harus dituntut meng-efektifkan waktu sebaik mungkin, supaya semua pekerjaan bisa terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu terkadang kita terpaksa membawa pekerjaan kantor ke rumah. Ini tidak apa-apa, hanya saja jangan bekerja ketika anak sedang berada di sekitar kita. Misalnya kalau ada pekerjaan kantor yang belum selesai, saya membawa pulang laptop, namun saya baru melanjutkan bekerja ketika anak saya sudah tidur. Jadi tidak ada waktu bermain bersama anak yang dikorbankan, melainkan waktu tidur saya sendiri lah yang dikorbankan. Dikarenakan keputusan menjadi working Mom adalah keputusan saya sendiri, jangan sampai anak saya kena imbas dengan tidak adanya waktu bermain antara saya dan anak (bisa dibaca blog saya yang lain yang membahas mengenai ini : Menjadi Working Mom? Why Not?

  • Ambillah cuti

Jika ternyata memang tuntutan pekerjaan yang mengharuskan kita harus sering pulang malam, maka ambil cuti lah dan kemudian habiskan waktu bersama anak. Hal ini diinspirasi oleh teman saya. Sebut saja namanya Agnes. Teman saya tinggal di Depok. Perjalanan Agnes ke kantor memakan waktu 4 jam (pulang pergi). Dikarenakan tuntutan pekerjaan, mengharuskan Agnes pulang malam. Ketika sampai rumah, anak Agnes sudah tidur. Untuk menebus rasa bersalahnya, keesokan harinya Agnes mengambil cuti dan mengajak anaknya jalan-jalan. Hal ini membantu Agnes untuk bonding kembali dengan anaknya. Dan anaknya juga merasa bahwa ibunya memiliki waktu untuknya dan tidak workaholic.

"Anak itu tidak pernah minta dilahirkan. Keputusan orang tua lah yang memutuskan untuk melahirkan anak". Kisah Kebijaksanaan China Klasik.

Comments

Popular posts from this blog

Baikkah Jalan Pintas Itu?

Putar lagu ini sebelum membaca... Renungan Yoh 10:1-10   Dalam hidup ini, Anda pasti pernah merasa lelah dengan proses atau peristiwa berulang yang berlangsung terus menerus. Misalnya Sebagai karyawan, Anda merasa lelah diberi pekerjaan yang tiada habisnya, sebagai pelajar, Anda lelah diberi tugas atau ujian yang banyak bahannya, sebagai istri, Anda lelah melihat suami Anda yang suka main game sepanjang hari, sebagai suami, Anda lelah melihat istri Anda yang mengomel terus setiap saat. Sehingga Anda berpikir untuk melakukan jalan pintas dan instant, seperti membuat contekan untuk ujian, ke dukun supaya bos Anda menurut dengan Anda atau supaya pasangan Anda berubah. Sadarkah Anda, jika hal itu pernah Anda lakukan, Anda mengikuti arah yang salah. Siapapun yang datang tidak melalui Dia, hanya berniat untuk mencuri, membunuh dan membinasakan. Akan selalu banyak cara yang dapat memisahkan Anda dari Yesus. Segala sesuatu yang kelihatan “nikmat” belum tentu baik di mata Allah. Segala sesuat

Jika Kau Ingin Mendapat Berkat Melimpah, Lakukanlah Ini Dengan Tulus!

(Klik lagu di atas sebelum mulai membaca) Illustrasi gambar salju yang menyelimuti tanah Di sore hari yang dingin, salju tipis turun menyelimuti tanah, menandakan tibanya musim dingin. Seorang pendeta Buddha tampak berjalan menembus dinginnya sore. Karena khawatir dengan malam yang semakin dingin, dia berniat singgah sehari di desa yang dilewatinya. Di sebuah desa yang sangat miskin, dia mengetuk pintu salah satu rumah penduduk, tapi tidak dibukakan pintu. Begitu pula di rumah lain. Tak satupun penduduk bersedia menerima kehadirannya. Namun, saat tiba di sebuah rumah dekat jembatan, sang pendeta dipersilahkan masuk. Rumah yang sangat kecil itu milik seorang nenek yang sangat miskin. Perabotan yang ada hanya beberapa buah. Bahkan nenek itu tak punya makanan sedikitpun. Sang pendeta dipersilahkan duduk di depan tungku perapian yang dingin karena nenek itu tak punya kayu bakar lagi dan api pun mulai padam. Sang nenek merasa bersalah. Seharusnya dia menghidangkan sesuatu bagi sang pendet

Iman + Harapan = _________

  Putar lagu ini sebelum membaca... “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya”. -Yoh 20:29- Pernahkah selama Anda hidup, Anda meminta tanda pada Tuhan? Misalnya, jika Tuhan memang nyata, sembuhkanlah sakit saya ini…berilah dokter yang hebat. Jika Tuhan benar ada, berikanlah jodoh yang tepat di bulan ini. Jika Tuhan memang sayang pada saya, maka berilah dosen yang baik agar bisa membantu saya bisa cepat lulus. Dan ketika yang terjadi berbeda dengan kenyataannya, Anda dipertemukan dengan dokter yang kurang ahli, Anda tidak diberikan jodoh yang Anda minta, Anda malah mendapatkan dosen yang killer, sehingga kemudian Anda kecewa pada Tuhan, Anda tidak mau kembali berdoa meminta dan malah menjauh dariNya.  Pernahkah dalam hidup, Anda menjauh dari Tuhan karena Tuhan tidak memberikan tanda-tanda yang Anda minta? Jika pernah, berbaliklah kembali pada Tuhan, sebab itu artinya iman Anda masih lemah. Tidak diberikan tanda-tanda, b

Jika Anakmu Keras Kepala, Sering Melawan, Sering Memukul Orang Tua. Cobalah Lakukan Ini!

Illustrasi gambar Mahatma Gandhi Suatu hari, seorang ibu membawa anaknya datang kepada Gandhi dan berkata, "Gandhi, maukah engkau menasihati anak saya ini? Dia mempunyai sebuah penyakit, yang untuk kesembuhannya, dia tidak boleh mengonsumsi garam. Tolong beri nasihat kepadanya untuk tidak makan garam. Saya dan keluarga, bahkan dokternya pun sudah berulang kali menasihatinya, tetapi dia masih tetap makan garam. Saya sudah kehabisan kata-kata, tolonglah saya, siapa tahu dia akan menurutimu". Dengan tersenyum dan suara lembut, Gandhi berkata, "Ibu, sekarang saya tidak bisa berkata apa-apa. Silahkan Ibu pulang dan bawa anak Ibu ke sini minggu depan". "Gandhi", kata ibu itu, "Anak itu di depanmu sekarang. Tidak bisakah kamu sekarang menasihatinya?". Gandhi dengan senyum yang selalu di bibirnya hanya menggelengkan kepalanya yang menandakan tidak. Illustrasi gambar ibu yang kesal Dengan perasaan campur aduk kesal dan kecewa, ibu itu pul