Skip to main content

Para Pria, Dengarkanlah. Inilah Curahan Isi Hati Istrimu Kepadamu Suaminya!


illustrasi gambar wanita yang sedang menelpon

Suatu hari, seorang wanita menelepon seorang pria yang terkenal di negaranya. Wanita itu menanyakan apakah benar, pria yang dia cari adalah seorang pemuka agama yang sering mengadakan seminar untuk para kaum pria. Ketika dia merasa yakin bahwa dialah orang yang dia cari itu, maka dia meminta waktu pemuka agama itu selama beberapa menit. Suaranya terdengar sedih, sepertinya dia juga menangis.
"Saya menelepon Bapak dengan perasaan takut dan gemetar", kata wanita itu memulai percakapan, "Karena saya tidak ingin suami saya tahu bahwa saya berbicara dengan Bapak".
"Saya tahu bahwa Bapak sering berbicara kepada kaum pria. Saya sudah banyak mendengar tentang ceramah Bapak, dan saya pikir ceramah itu berpengaruh bagi para kaum pria".
"Saya ingin mengungkapkan tentang perasaan kami, para wanita kepada kaum pria. Saya belum pernah mengatakannya kepada siapapun", dia melanjutkan, "Karena seluruh orang yang saya kenal tidak akan pernah bisa mengerti akan apa yang saya rasakan".
"Suami saya adalah seorang pria yang baik. Dia tidak pernah absen beribadah. Kami sama-sama taat, dan sama-sama mengasihi Allah".

Illustrasi gambar wanita yang sedih


Pemuka agama itu menantikan wanita itu untuk mengatakan maksud yang sebenarnya. Apa yang sebenarnya wanita itu inginkan darinya. Kemudian, wanita ini melanjutkan dengan suaranya yang terdengar mengandung nada kesedihan, "Tetapi, setelah beberapa tahun kami menikah, suami saya tidak pernah lagi berbincang-bincang dengan saya di rumah tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Allah. Sudah hampir lima belas tahun sejak kami menikah, belum pernah sekalipun dia berdoa di hadapan saya, dan kalaupun pernah, waktu itu saya sedang sakit, dan itu pun saya yang memintanya. Lima tahun terakhir, ketika suami saya pulang bekerja, tidak pernah sekalipun, dia mendengarkan dengan fokus akan keluh kesah yang saya rasakan. Baginya, gadget dan berkumpul bersama teman-temannya lebih penting daripada dia menghabiskan waktu bersama keluarganya".
"Saya sebenarnya merasa bersalah membicarakan dia di belakang, tetapi saya sangat kesepian. Saya tidak tahu lagi apa yang harus saya lakukan sekarang ini. Sebagian dari kehidupan saya sepertinya sudah hilang, karena suami saya tidak pernah lagi menjalankan kepemimpinannya di dalam rumah, maupun menjadi imam yang membicarakan tentang ajaran agama kami".
"Ketika anak-anak saya masih ada di rumah, saya punya teman untuk berbagi cerita dengan anak saya. Namun sekarang mereka semua sudah pergi. Anak-anak saya sudah menikah semua. Suami saya memang mampu mencukupi semua kebutuhan sehingga saya tidak perlu bekerja. Namun bukan karena anak-anak pergi yang membuat saya kesepian, melainkan, saya hanya tidak merasakan kepemimpinan pada suami saya".

Illustrasi gambar wanita yang menangis

"Tolonglah berbicara kepada kaum pria ke mana pun Bapak pergi, bahwa kami, kaum wanita, menginginkan kaum pria menjadi pemimpin di keluarga, menjadi pemimpin di dalam segala hal : khususnya, memimpin kami di dalam doa dan bisa mengambil keputusan yang tegas di dalam keluarga".
"Tolonglah pahami, saya mencintai suami saya. Karena itulah saya sangat menginginkan suami saya berada pada posisinya yang sesungguhnya, sebagai seorang imam. Saya tidak ingin turun tangan dan mengambil alih posisinya, karena menurut saya, hal itu tidak boleh terjadi. Saya tahu, ada banyak wanita yang melakukan hal yang seperti itu, tetapi saya pikir, hal itu tidak benar".
"Terima kasih karena Bapak telah mendengarkan curahan hati saya".

Pesan inspirasi dan moral cerita ini :
Para pria, di dalam keluargamu, haruslah ada seorang imam. Dan Allah sudah menentukan hal itu untuk diperankan oleh para kaum pria. Tugas kaum pria menjadi seorang imam bukan hanya untuk melayani Allah, melainkan juga harus melayani istri dan anak-anaknya, bukannya malah kau meminta untuk dilayani. Karena kau menjadi pemimpin, maka kau harus bisa memberikan contoh bagi keluargamu. Berdoalah bagi istrimu. Karena ketika seorang suami berdoa bersama dan untuk istrinya, maka dia akan menjadi intim dengan istrinya.
Para pria, hendaklah kau tunduk kepada Allah, supaya istrimu juga bisa tunduk kepadamu, dan akhirnya anak-anakmu bisa tunduk kepada ayah dan ibunya.
Janganlah pernah kau berikan peran imam pada istrimu, karena tugas istrimu adalah tunduk kepadamu, suaminya. Supaya jika di dalam keluargamu ada yang tidak taat pada ajaran agamamu, istrimu juga tanpa perkataan, dimenangkan oleh kelakuannya, dengan melihat betapa salehnya hidup istri mereka itu. Itulah mengapa Allah menciptakan wanita sebagai "penolong" bagi pria.
Para istri, berumah tangga itu seperti bahtera, membutuhkan satu nahkoda. Tidak boleh ada 2 pemimpin, karena bisa membuat bahtera karamMeskipun mungkin kau merasa bahwa dirimu lebih baik dalam memimpin di keluarga, dibandingkan suamimu. Meskipun mungkin suamimu adalah orang yang lambat dan kau tak tahan akan kelakuannya. Meski mungkin kau sering berselisih paham dengan suamimu. Tahanlah emosimu. Jangalah pernah kau merendahkan apapun keputusan suamimu. Hormatilah suamimu. Tunduklah pada suamimu. Jika kau tidak bisa melakukan ini, maka lakukanlah ini untuk Allah. Bawalah doa, dan yakinlah akan kemampuan suamimu. Berikanlah kesempatan pada suamimu untuk memimpin. Barangkali suamimu seperti ini karena ketika hidup, dia dibesarkan bukan di lingkungan yang keras. Ingatlah peranmu sebagai penolong suami, bukan sebagai imam di keluarga.

Sumber cerita inspirasi : Buku Kesempurnaan Seorang Pria dengan modifikasi cerita dan tambahan pesan inspirasi dari penulis.

Comments

Popular posts from this blog

Baikkah Jalan Pintas Itu?

Putar lagu ini sebelum membaca... Renungan Yoh 10:1-10   Dalam hidup ini, Anda pasti pernah merasa lelah dengan proses atau peristiwa berulang yang berlangsung terus menerus. Misalnya Sebagai karyawan, Anda merasa lelah diberi pekerjaan yang tiada habisnya, sebagai pelajar, Anda lelah diberi tugas atau ujian yang banyak bahannya, sebagai istri, Anda lelah melihat suami Anda yang suka main game sepanjang hari, sebagai suami, Anda lelah melihat istri Anda yang mengomel terus setiap saat. Sehingga Anda berpikir untuk melakukan jalan pintas dan instant, seperti membuat contekan untuk ujian, ke dukun supaya bos Anda menurut dengan Anda atau supaya pasangan Anda berubah. Sadarkah Anda, jika hal itu pernah Anda lakukan, Anda mengikuti arah yang salah. Siapapun yang datang tidak melalui Dia, hanya berniat untuk mencuri, membunuh dan membinasakan. Akan selalu banyak cara yang dapat memisahkan Anda dari Yesus. Segala sesuatu yang kelihatan “nikmat” belum tentu baik di mata Allah. Segala sesuat

Jika Kau Ingin Mendapat Berkat Melimpah, Lakukanlah Ini Dengan Tulus!

(Klik lagu di atas sebelum mulai membaca) Illustrasi gambar salju yang menyelimuti tanah Di sore hari yang dingin, salju tipis turun menyelimuti tanah, menandakan tibanya musim dingin. Seorang pendeta Buddha tampak berjalan menembus dinginnya sore. Karena khawatir dengan malam yang semakin dingin, dia berniat singgah sehari di desa yang dilewatinya. Di sebuah desa yang sangat miskin, dia mengetuk pintu salah satu rumah penduduk, tapi tidak dibukakan pintu. Begitu pula di rumah lain. Tak satupun penduduk bersedia menerima kehadirannya. Namun, saat tiba di sebuah rumah dekat jembatan, sang pendeta dipersilahkan masuk. Rumah yang sangat kecil itu milik seorang nenek yang sangat miskin. Perabotan yang ada hanya beberapa buah. Bahkan nenek itu tak punya makanan sedikitpun. Sang pendeta dipersilahkan duduk di depan tungku perapian yang dingin karena nenek itu tak punya kayu bakar lagi dan api pun mulai padam. Sang nenek merasa bersalah. Seharusnya dia menghidangkan sesuatu bagi sang pendet

Keraguan Vs Keyakinan

Putar lagu ini sebelum membaca... (Renungan Matius 11:2-11) Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus, lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepadanya : “Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?” (Mat 11:2-3) Dalam perkataan Yohanes ini jelas, ada keragu-raguan, apakah benar Yesus ini Sang Mesias, atau dia harus menunggu orang lain lagi yang akan datang untuk membawa keselamatan bagi manusia? Keraguan . Pernahkah Anda berdoa, tapi Anda belum sepenuhnya percaya pada Tuhan. Misalnya, Anda meminta supaya disembuhkan, tapi Anda sendiri tidak yakin bahwa Tuhan akan menyembuhkan penyakit Anda, Anda berdoa minta diberikan jodoh yang terbaik, tapi bahkan Anda sendiri tidak sepenuhnya yakin bahwa Tuhan akan memberikan jodoh terbaik untuk Anda, Anda berdoa agar diberi kestabilan keuangan untuk masalah ekonomi, tapi Anda sendiri sering terbayang di pikiran, takut akan jatuh miskin/tidak punya uang. Karena Anda ragu doa Anda akan dikabulkan ole

Jika Bukan Karena Nasehat Bosnya, Karyawan Ini Hampir Mati!

Illustrasi gambar karyawan yang sedang berbicara dengan bos nya Ada satu cerita, seorang karyawan yang sudah bekerja selama 20 tahun di kota, ingin pulang kampung setelah saatnya pensiun. Maka bertemulah dia dengan bosnya. Setelah bertemu, si Bos berkata, "Kamu sudah bekerja disini selama 20 tahun dengan baik. Sekarang saya tanya kamu mau uang pensiun 20 tahun atau ... 3 nasehat saya?" Setelah berpikir sejenak (bosnya adalah orang yang bijak dan Berhikmat, kalau sampai ada pilihan yg tidak masuk akal, pasti ini Nasehat yg sangat penting). Lalu sang karyawan memilih 3 nasehat dari bosnya. Nasehat Pertama, Jangan pernah mau cari jalan pintas, tidak ada yang mudah dan gratis di dunia ini, lakukan sesuatu selangkah demi selangkah dengan mantap dan mandiri. Nasehat Kedua, Jangan terlalu penasaran. PENASARAN yang kau tahu tidak baik untuk dilakukan, akan menjadi AKHIR bagimu. Nasehat Ketiga, Jangan pernah membuat KEPUTUSAN ketika marah atau terluka, atau kamu ak

Working Mom, 1 hal wajib dilakukan ketika sampai di rumah

Hi Moms, Mungkin sebagian besar dari  working moms pernah merasakan bersalah meninggalkan anak karena bekerja.. Lalu berpikir, apa yang harus saya lakukan ke anak saya untuk menebus waktu bertemu yang hanya sebentar saja. Jawabannya hanya 1 : Membacakan buku untuk anak kita. Ini berdasarkan pengalaman saya pribadi. Jadi ketika saya pulang kantor, setelah mandi, saya biasanya langsung mengajak anak saya ke kamar. Saya tanya ke anak saya, "Kamu mau baca buku yang mana". Setelah itu biasanya saya minta anak saya untuk mengambil buku dari rak nya. Buku favorit anak saya adalah "I love you Dad" . Ketika kita membacakan buku untuk anak kita, rasanya kita jadi bisa menebus waktu kita yang sedikit bersama anak. Karena dengan membacakan buku, kita jadi mengajarkan moral pada anak, dan ini akan membekas di diri anak. Moral ini lah yang nantinya secara tidak langsung akan membentuk karakter anak.  Buku yang saya beli untuk anak saya pun saya lihat conten

Banyak Berbicara, Tidak Mudah Percaya. Apakah Ini Salah Satu Sifat Anda? Berhati-hatilah!

Illustrasi gambar sumur Suatu hari, ada orang buta jatuh ke dalam sumur. Seseorang yang sedang berjalan, kebetulan lewat di sana. Karena merasa kasihan melihat keadaan orang buta yang menyedihkan itu, dia menawarkan jasa untuk menarik orang buta itu keluar dari sumur tersebut. Untuk maksud tersebut, dia kemudian melemparkan seutas tali yang panjang ke dalam sumur, dan menyuruh orang yang buta itu untuk memegangnya agar dia dapat ditarik keluar. Orang buta itu tidak langsung memegang tali itu, tetapi malah mengajak sang penolong itu berdebat secara panjang lebar yang tidak ada gunanya. Orang yang buta itu bertanya bagaimana dia sampai jatuh ke dalam sumur yang begitu dalam, siapa orang yang pertama kali mempunyai ide membuat sumur, mengapa orang yang baik hati itu mau menariknya keluar. Apakah dia memiliki maksud tertentu dengan menolongnya? Apa jaminannya jika dia tidak akan jatuh lagi ke dalam sumur itu atau sumur yang lain. Illustrasi gambar seutas tali yang diturunkan u