Skip to main content

Banyak Berbicara, Tidak Mudah Percaya. Apakah Ini Salah Satu Sifat Anda? Berhati-hatilah!


Illustrasi gambar sumur
Suatu hari, ada orang buta jatuh ke dalam sumur. Seseorang yang sedang berjalan, kebetulan lewat di sana. Karena merasa kasihan melihat keadaan orang buta yang menyedihkan itu, dia menawarkan jasa untuk menarik orang buta itu keluar dari sumur tersebut.
Untuk maksud tersebut, dia kemudian melemparkan seutas tali yang panjang ke dalam sumur, dan menyuruh orang yang buta itu untuk memegangnya agar dia dapat ditarik keluar.
Orang buta itu tidak langsung memegang tali itu, tetapi malah mengajak sang penolong itu berdebat secara panjang lebar yang tidak ada gunanya. Orang yang buta itu bertanya bagaimana dia sampai jatuh ke dalam sumur yang begitu dalam, siapa orang yang pertama kali mempunyai ide membuat sumur, mengapa orang yang baik hati itu mau menariknya keluar. Apakah dia memiliki maksud tertentu dengan menolongnya? Apa jaminannya jika dia tidak akan jatuh lagi ke dalam sumur itu atau sumur yang lain.
Illustrasi gambar seutas tali yang diturunkan untuk membantu mengeluarkan orang buta
Semua perkataan orang buta itu membuat kesabaran penolong yang baik hati itu habis. Tetapi dengan tenang dia menjawab bahwa dia sekarang harus memegang tali itu demi kebaikan orang buta itu sendiri. Penolong itu juga mengatakan bahwa setelah dia ditarik keluar, dia boleh mempelajari keadaannya dan mencari jawabannya sendiri dengan tenang.
Sekali lagi orang buta itu mulai mengajukan pertanyaan yang bukan-bukan. Dia bertanya mengapa orang yang membawa tali itu tidak jatuh ke dalam sumur. Karena sudah saking kesalnya, sang penolong itu kemudian mengatakan bahwa dia masih mempunyai banyak tugas lain dan bahwa dia akan terpaksa meninggalkan orang buta itu di dalam sumur jika dia tidak mau keluar dengan segera.
"Baiklah", kata orang buta itu, "tetapi sebelum itu, katakanlah kepada saya berapa dalam sumur ini dan kapan dia dibuat".
Illustrasi gambar orang buta yang tidak mau diselamatkan
"Yah, dia cukup dalam untuk dapat membuat kubur bagi orang-orang seperti engkau", kata penolong itu sambil meninggalkan dia.

Pesan inspirasi dan moral cerita ini :
Jagalah lidahmu! Ada waktunya kau untuk berdiam diri, ada waktunya untuk berbicara. Banyak bicara hanya akan mendatangkan malapetaka untukmu sendiri. Berbicaralah di waktu yang tepat, di saat yang tepat. Jagalah perkataanmu agar tidak menyakiti perasaan orang lain. Terlalu banyak berbicara, hanya akan membuat orang lain sulit untuk mempercayai kata-katamu.
Sadarlah! Apakah seringkali kau bertengkar hanya karena masalah yang sepele? Barangkali itu terjadi karena kata-katamu sendiri. Kau tidak bisa mengontrol lidahmu dan kau terlalu gengsi untuk mengakui kesalahanmu itu. Mintalah Allah untuk mengatubkan lidahmu, sehingga tak perlulah kata-kata kasar keluar dari mulutmu.
Janganlah berburuk sangka akan kebaikan seseorang. Buanglah pikiran negatif itu. Jika seseorang berbuat kebaikan padamu, cukuplah agar kau mempunyai pikiran untuk membalas kebaikannya itu. Tak perlu kau mengucapkan kata-kata kasar padanya dan berpikirkan bahwa orang tersebut mempunyai motif untuk mencelakakanmu. Karena bukan tugasmu untuk membalas perbuatan jahatnya, biarkan Allah sendiri yang bekerja untuk membalas kejahatannya itu, karena Allah maha adil, tepat pada waktunya.
Jika kau berusaha untuk sedikit saja merenung dan berdiam diri, kau akan menemukan bahwa mereka dikirim Allah untuk membantumu. Karena Allah bisa menjawab doa kita dengan mengutus orang lain hadir di hidupmu.

Sumber cerita inspirasi : Buku Happiness Inside cetakan ke-18 dengan tambahan pesan inspirasi dari penulis.

Comments

Popular posts from this blog

Baikkah Jalan Pintas Itu?

Putar lagu ini sebelum membaca... Renungan Yoh 10:1-10   Dalam hidup ini, Anda pasti pernah merasa lelah dengan proses atau peristiwa berulang yang berlangsung terus menerus. Misalnya Sebagai karyawan, Anda merasa lelah diberi pekerjaan yang tiada habisnya, sebagai pelajar, Anda lelah diberi tugas atau ujian yang banyak bahannya, sebagai istri, Anda lelah melihat suami Anda yang suka main game sepanjang hari, sebagai suami, Anda lelah melihat istri Anda yang mengomel terus setiap saat. Sehingga Anda berpikir untuk melakukan jalan pintas dan instant, seperti membuat contekan untuk ujian, ke dukun supaya bos Anda menurut dengan Anda atau supaya pasangan Anda berubah. Sadarkah Anda, jika hal itu pernah Anda lakukan, Anda mengikuti arah yang salah. Siapapun yang datang tidak melalui Dia, hanya berniat untuk mencuri, membunuh dan membinasakan. Akan selalu banyak cara yang dapat memisahkan Anda dari Yesus. Segala sesuatu yang kelihatan “nikmat” belum tentu baik di mata Allah. Segala sesuat

Jika Kau Ingin Mendapat Berkat Melimpah, Lakukanlah Ini Dengan Tulus!

(Klik lagu di atas sebelum mulai membaca) Illustrasi gambar salju yang menyelimuti tanah Di sore hari yang dingin, salju tipis turun menyelimuti tanah, menandakan tibanya musim dingin. Seorang pendeta Buddha tampak berjalan menembus dinginnya sore. Karena khawatir dengan malam yang semakin dingin, dia berniat singgah sehari di desa yang dilewatinya. Di sebuah desa yang sangat miskin, dia mengetuk pintu salah satu rumah penduduk, tapi tidak dibukakan pintu. Begitu pula di rumah lain. Tak satupun penduduk bersedia menerima kehadirannya. Namun, saat tiba di sebuah rumah dekat jembatan, sang pendeta dipersilahkan masuk. Rumah yang sangat kecil itu milik seorang nenek yang sangat miskin. Perabotan yang ada hanya beberapa buah. Bahkan nenek itu tak punya makanan sedikitpun. Sang pendeta dipersilahkan duduk di depan tungku perapian yang dingin karena nenek itu tak punya kayu bakar lagi dan api pun mulai padam. Sang nenek merasa bersalah. Seharusnya dia menghidangkan sesuatu bagi sang pendet

Iman + Harapan = _________

  Putar lagu ini sebelum membaca... “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya”. -Yoh 20:29- Pernahkah selama Anda hidup, Anda meminta tanda pada Tuhan? Misalnya, jika Tuhan memang nyata, sembuhkanlah sakit saya ini…berilah dokter yang hebat. Jika Tuhan benar ada, berikanlah jodoh yang tepat di bulan ini. Jika Tuhan memang sayang pada saya, maka berilah dosen yang baik agar bisa membantu saya bisa cepat lulus. Dan ketika yang terjadi berbeda dengan kenyataannya, Anda dipertemukan dengan dokter yang kurang ahli, Anda tidak diberikan jodoh yang Anda minta, Anda malah mendapatkan dosen yang killer, sehingga kemudian Anda kecewa pada Tuhan, Anda tidak mau kembali berdoa meminta dan malah menjauh dariNya.  Pernahkah dalam hidup, Anda menjauh dari Tuhan karena Tuhan tidak memberikan tanda-tanda yang Anda minta? Jika pernah, berbaliklah kembali pada Tuhan, sebab itu artinya iman Anda masih lemah. Tidak diberikan tanda-tanda, b

Jika Anakmu Keras Kepala, Sering Melawan, Sering Memukul Orang Tua. Cobalah Lakukan Ini!

Illustrasi gambar Mahatma Gandhi Suatu hari, seorang ibu membawa anaknya datang kepada Gandhi dan berkata, "Gandhi, maukah engkau menasihati anak saya ini? Dia mempunyai sebuah penyakit, yang untuk kesembuhannya, dia tidak boleh mengonsumsi garam. Tolong beri nasihat kepadanya untuk tidak makan garam. Saya dan keluarga, bahkan dokternya pun sudah berulang kali menasihatinya, tetapi dia masih tetap makan garam. Saya sudah kehabisan kata-kata, tolonglah saya, siapa tahu dia akan menurutimu". Dengan tersenyum dan suara lembut, Gandhi berkata, "Ibu, sekarang saya tidak bisa berkata apa-apa. Silahkan Ibu pulang dan bawa anak Ibu ke sini minggu depan". "Gandhi", kata ibu itu, "Anak itu di depanmu sekarang. Tidak bisakah kamu sekarang menasihatinya?". Gandhi dengan senyum yang selalu di bibirnya hanya menggelengkan kepalanya yang menandakan tidak. Illustrasi gambar ibu yang kesal Dengan perasaan campur aduk kesal dan kecewa, ibu itu pul