Skip to main content

Jika Bukan Karena Nasehat Bosnya, Karyawan Ini Hampir Mati!


Illustrasi gambar karyawan yang sedang berbicara dengan bos nya
Ada satu cerita, seorang karyawan yang sudah bekerja selama 20 tahun di kota, ingin pulang kampung setelah saatnya pensiun.
Maka bertemulah dia dengan bosnya.
Setelah bertemu, si Bos berkata, "Kamu sudah bekerja disini selama 20 tahun dengan baik. Sekarang saya tanya kamu mau uang pensiun 20 tahun atau ... 3 nasehat saya?"
Setelah berpikir sejenak (bosnya adalah orang yang bijak dan Berhikmat, kalau sampai ada pilihan yg tidak masuk akal, pasti ini Nasehat yg sangat penting). Lalu sang karyawan memilih 3 nasehat dari bosnya.
Nasehat Pertama, Jangan pernah mau cari jalan pintas, tidak ada yang mudah dan gratis di dunia ini, lakukan sesuatu selangkah demi selangkah dengan mantap dan mandiri.
Nasehat Kedua, Jangan terlalu penasaran. PENASARAN yang kau tahu tidak baik untuk dilakukan, akan menjadi AKHIR bagimu.
Nasehat Ketiga, Jangan pernah membuat KEPUTUSAN ketika marah atau terluka, atau kamu akan menderita PENYESALAN selamanya
Lalu Bos kasih dia sedikit uang saku dan 3 buah roti sambil berpesan, roti yang paling besar dimakan dengan keluarga saat sampai di rumah.
Besok pagi-pagi sekali si karyawan pamit dan mulai perjalanan pulang ke kampung halamannya.
Illustrasi gambar karyawan yang akan memulai perjalanannya
Hingga sampai pada satu persimpangan kampung dia bertanya kepada seseorang, "Jalan mana paling dekat ke kampungnya?". Lalu orang itu menjawab "Ada dua jalan. Jalan yang kecil lebih dekat dan Jalan yang besar lebih aman".
Karena ingin cepat sampai di rumah lalu dia memilih jalan kecil, tetapi baru jalan setengah ketemu orang yang balik arah. Di jalan kecil banyak perampok, lalu diapun ingat nasehat bosnya, dan balik lagi lewat jalan besar, saking laparnya dia pun melahap roti pertama yang diberi bosnya.
Pada malam hari dia sampai ke di desanya, dan berniat untuk menginap satu malam di sebuah losmen. Ketika dia sedang tidur, raungan keras membangunkannya. Penasaran, dia melompat berdiri dan membuka pintu. Namun dia ingat nasehat kedua dari bosnya, (Jangan terlalu penasaran. PENASARAN yang kau tahu tidak baik untuk dilakukan, akan menjadi AKHIR bagimu.). Maka diapun mengurungkan niatnya keluar melihat , dan makan roti kedua di kamar.
Besok pagi saat dia bangun, orang kampung heran dan bertanya kepadanya, "Kok kamu masih hidup? Mareka memberitahunya, “HARIMAU terkadang datang ke desa di malam hari. Semua orang mengunci pintu mereka. Syukur kamu tidak keluar".
Akhirnya dia sampai di rumah pada waktu tengah malam, sehingga diapun diam-diam mau memberikan kejutan kepada istrinya. Lalu dia masuk ke kamar, alangkah terkejutnya dia melihat seorang lelaki tidur dengan istrinya.
Illustrasi gambar istri yang sedang tidur dengan laki-laki lain
Emosinya meluap lalu mengambil parang hendak membunuh lelaki tersebut. Namun dia mengingat nasehat ketiga dari bosnya, (Jangan pernah membuat KEPUTUSAN ketika marah atau terluka, atau kamu akan menderita PENYESALAN selamanya). Dia lalu mengurungkan niatnya, dan tidur di luar.
Keesokan harinya istrinya bangun menemukan suaminya tidur di luar, alangkah senangnya dan memanggil pria yang menemaninya tidur selama suaminya tidak ada di rumah. "Abdul, Abdul, mari sini papa kamu pulang", kata istrinya. Alangkah terkejutnya karena anak lelaki tersebut ternyata adalah anak kandungnya sendiri.
Istrinya berkata, "Saat kamu berangkat saya sudah hamil. Selama ini saya tidak bisa menghubungimu sehingga tidak bisa memberitahumu. Lalu dipeluklah anak bujangnya dengan haru dan meneteskan air mata, karena hampir saja dia membunuh anaknya sendiri jika tidak mengingat nasehat bosnya"
Sambil bercerita panjang lebar, dia pun ingat roti besar untuk makan di rumah. Setelah dibuka ternyata dia menemukan bos nya menempatkan uang pensiun selama 20 tahun dia bekerja.
Hingga akhir cerita ini keluarga ini hidup dengan bahagia.

Pesan inspirasi dan moral cerita ini :
Jika suatu saat banyak tawaran menggiurkan datang kepadamu. Ketika banyak hal yang menggodamu agar kau menjadi cepat kaya, cepat naik jabatan, cepat dapat jodoh, cepat lulus kuliah, cepat mendapat pekerjaan. Ingatlah bahwa semuanya itu tidak ada yang instan. Tidak ada jalan pintas. Segalanya mungkin terlihat baik awalnya. Segalanya mungkin terlihat menggiurkan awalnya. Namun ingatlah, apa yang kau tabur, itu juga yang akan kau tuai. Segala yang pintas, pasti akan selalu mendatangkan konsekuensi yang juga harus kau tanggung.
Proses untuk mencapai tujuanmu mungkin sangatlah berat dan penuh tantangan. Namun jika kau kerjakan dengan penuh ketekunan, sedikit demi sedikit pasti akan berbuah selama kau memiliki keyakinan dan selalu melibatkan Allah dalam setiap rencanamu.
Hiduplah selalu dengan penuh syukur sehingga kau tidak penasaran dengan apa yang dimiliki oleh orang lain. Tidak akan ada yang bertambah di hidupmu jika kau tidak belajar bersyukur.
Jagalah ucapan dan tingkah lakumu. Hendaklah kau cepat mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata dan juga lambat untuk marah. Ada alasan mengapa kita memiliki dua telinga dan 1 mulut, yaitu Allah meinginginkan kita lebih banyak mendengarkan dan bukan berbicara.
Dengarkanlah nasehat-nasehat baik dari orang-orang di sekitarmu. Karena bukan tidak mungkin itu adalah cara Allah menjawab doa dari setiap masalahmu. Mereka dikirim Allah menjadi wakil-Nya di bumi untuk mengingatkanmu. Jangan sampai kau salah mengambil keputusan hanya karena kau lalai mendengarkan nasehat-nasehat tersebut.

Sumber cerita inspirasi : www.gideonyusdianto.com (17/09/2016) dengan modifikasi cerita dan tambahan pesan inspirasi dari penulis

Comments

Popular posts from this blog

Lepaskanlah Ini Agar Hidupmu Menjadi Damai!

(Play lagu di atas sebelum mulai membaca) Illustrasi suami yang memukul isterinya Tahun 1971, surat kabar *New York Post* menulis kisah nyata tentang seorang pria yang hidup di sebuah kota kecil di White Oak, Georgia, Amerika. Pria ini menikahi seorang wanita yang cantik dan baik, sayangnya dia tidak pernah menghargai istrinya. Dia tidak menjadi seorang suami dan ayah yang baik. Dia sering pulang malam dalam keadaan mabuk, lalu memukuli anak dan isterinya. Suatu malam, sang suami memutuskan untuk mengadu nasib ke kota besar di New York.  Dia mencuri uang tabungan isterinya, lalu bergegas naik bus menuju ke utara, ke kehidupan yang baru. Bersama beberapa temannya, dia memulai bisnis baru. Untuk beberapa saat dia menikmati hidupnya. Seks, judi, mabuk-mabukan, dia menikmati semuanya. Bulan berlalu, tahun berlalu. Bisnisnya gagal dan dia mulai kekurangan uang. Lalu dia mulai terlibat dalam perbuatan kriminal. Ia menulis cek palsu dan menggunakannya untuk menipu uang orang. Naas, suatu h

Baikkah Jalan Pintas Itu?

Putar lagu ini sebelum membaca... Renungan Yoh 10:1-10   Dalam hidup ini, Anda pasti pernah merasa lelah dengan proses atau peristiwa berulang yang berlangsung terus menerus. Misalnya Sebagai karyawan, Anda merasa lelah diberi pekerjaan yang tiada habisnya, sebagai pelajar, Anda lelah diberi tugas atau ujian yang banyak bahannya, sebagai istri, Anda lelah melihat suami Anda yang suka main game sepanjang hari, sebagai suami, Anda lelah melihat istri Anda yang mengomel terus setiap saat. Sehingga Anda berpikir untuk melakukan jalan pintas dan instant, seperti membuat contekan untuk ujian, ke dukun supaya bos Anda menurut dengan Anda atau supaya pasangan Anda berubah. Sadarkah Anda, jika hal itu pernah Anda lakukan, Anda mengikuti arah yang salah. Siapapun yang datang tidak melalui Dia, hanya berniat untuk mencuri, membunuh dan membinasakan. Akan selalu banyak cara yang dapat memisahkan Anda dari Yesus. Segala sesuatu yang kelihatan “nikmat” belum tentu baik di mata Allah. Segala sesuat

Hal Kecil Namun Memberikan Dampak Yang Besar

Illustrasi sedang mengantri di minimarket ( https://www.gizmodo.co.uk/ ) Bertahun-tahun yang lalu ada seorang pastor yang pergi ke sebuah minimarket di kota New Orleans. Pada saat dia sedang mengantri, pastor ini melihat satu keluarga yang ada di depannya, yang ternyata tidak punya cukup uang untuk melunasi pembelian beberapa barang mereka. Insting sang pastor ini mengatakan bahwa keluarga yang ada di depannya ini sedang kesusahan. Maka, dia menepuk pelan-pelan pundak sang suami, dia menyelipkan sejumlah uang ke tangan pria itu, dan berbisik agar pria ini tidak perlu menengok ke belakang, dan agar dia menggunakan uang yang tak seberapa ini. Sang pastor memiliki niat yang sederhana. Dia ingin membantu, tanpa membuat pria ini malu di tengah keramaian. Kemudian laki-laki itu mengambil uang sang pastor, lalu membayar belanjaannya dengan kepala tertunduk, lalu pergi tanpa pernah menoleh ke belakang untuk melihat siapa yang telah menolongnya.  Illustrasi pastor yang seda

Pria Dan Wanita, Jika Kalian Sering Bertengkar, Cintailah Pasanganmu, Dengan Cara Ini!

Illustrasi gambar sang istri yang sedang menyanyi Suatu ketika, ada seorang perempuan yang memiliki suara sangat bagus yang bercita-cita ingin menjadi penyanyi. Suami perempuan ini adalah pemusik, pemain keyboard, dan pengarang lagu. Begitu pandainya sang suami tentang lagu, nada, birama, tangga nada, dan hal-hal dalam bidang musik, sehingga ia selalu bisa menemukan apa yang harus dikoreksi ketika si istri menyanyi. Kalau istrinya mulai menyanyi, ia berkata, "Bagian depan kurang tinggi", lain kali ia berkata: "Bagian ini kurang pelan" atau "Bagian akhir naik sedikit". Dan akhirnya dia berkata, "Gimana sih, nyanyi aja tidak becus. Salah terus, padahal sudah dikasih tau! Bodoh kamu! Kalau seperti ini terus, mana bisa kamu menjadi penyanyi!" Selalu saja ada komentar yang ia lontarkan ketika istrinya menyanyi atau bersenandung. Hal ini membuat istrinya menjadi malas menyanyi. Ia berkeputusan, "Wah, nggak usah nyanyi deh. Nyanyi apa sa

Saya Tidak Punya Waktu, Saya Sibuk dan Saya Tidak Sempat!

Ilustrasi gambar bayi Suatu hari, lahirlah seorang anak, Ia lahir ke dunia ini dengan cara yang biasa. Aku, sebagai seorang ayah, harus bekerja untuk memenuhi kebutuhannya. Ia belajar berjalan ketika aku tidak ada. Dan, tanpa aku sadari , ternyata ia sudah bisa berbicara. Seiring dengan pertumbuhannya, ia mengatakan, "Aku ingin menjadi seperti engkau, Ayah. Tahukah Ayah, aku akan menjadi seperti engkau". Ilustrasi gambar anak yang ingin meminta waktu ayahnya Dan ... segalanya tinggal kata-kata, Anak kecil bersedih dan sang ayah tenggelam dalam pekerjaan. "Kapan ayah pulang?", tanya anakku. "Ayah tidak tahu, Tetapi, suatu saat kita akan kumpul bersama-sama lagi. Kita akan menghabiskan waktu bersama-sama lagi", kataku. Saya sudah lama pensiun, dan anak laki-laki saya juga sudah pindah. Suatu hari saya meneleponnya. Saya berkata, "Kalau kau tidak keberatan, ayah ingin menemuimu". Anak itu berkata,

Berjuanglah dan Abaikan Jika Kau Mendengar Perkataan Seperti Ini!

(Putar lagu di atas sebelum mulai membaca) Gambar hanya sebagai ilustrasi kelompok yang tidak terjatuh ke dalam lubang. http://siberiantimes.com Suatu ketika, sekelompok orang sedang berjalan-jalan melintasi hutan. Namun dua orang pria diantara kelompok tersebut jatuh ke dalam sebuah lubang. Kelompok orang yang tidak terjatuh, mengelilingi lubang tersebut. Ketika melihat betapa dalamnya lubang tersebut, mereka berkata pada kedua temannya, bahwa  lebih baik mereka menyerah  dan mati saja. Kedua pria tersebut mengacuhkan komentar-komentar itu dan mencoba memanjat keluar dari lubang dengan segala kemampuan yang ada. Teman-temannya yang lain tetap mengatakan agar mereka  berhenti berusaha  dan  lebih baik menyerah  kepada maut. Akhirnya, salah satu dari pria yang ada di lubang itu mendengarkan perkataan temannya untuk  menyerah . Dia kemudian terjatuh dan mati. Gambar ilustrasi pria yang menyerah dan kemudian mati. http://www.dailymail.co.uk Satu orang pria yang tersisa tetap berusaha mem

Anak Saya Nanya Terus, Saya Bingung Musti Jawabnya Gimana. Pertanyaannya Kritis Banget!

Ma, meninggal itu apa? Mengapa nenek dimasukkan ke tanah? Ma, ikan tidurnya kok gak merem sih? Kenapa rambut Kakek putih, sedangkan rambutku hitam? Kenapa orang yang udah besar harus menikah? Moms pernah ditanyakan pertanyaan-pertanyaan di atas oleh anak Moms? Dan moms bingung menjawabnya? Ketika anak kita balita, akan banyak pertanyaan-pertanyaan yang keluar dari mulutnya. Mereka bukan sengaja mau menanyakan itu, namun mereka bertanya karena mereka memang benar-benar belum tahu dan mengenal dunia ini. Yang mereka bisa tanyakan mengenai dunia ini hanya bisa ke bunda, ayah, dan saudara terdekatnya saja. Apabila kita sebagai orang terdekatnya salah menjelaskan, dan anak kita mendapat informasi yang berbeda dari pihak lain, bisa-bisa anak kita tidak percaya lagi dengan ucapan kita. Oleh karena itu kita sebagai orang tua sebaiknya meng-upgrade diri kita dengan berbagai informasi mengenai pendidikan dan perkembangan anak, salah satunya dengan membaca buku. Buku

Jika Anakmu Keras Kepala, Sering Melawan, Sering Memukul Orang Tua. Cobalah Lakukan Ini!

Illustrasi gambar Mahatma Gandhi Suatu hari, seorang ibu membawa anaknya datang kepada Gandhi dan berkata, "Gandhi, maukah engkau menasihati anak saya ini? Dia mempunyai sebuah penyakit, yang untuk kesembuhannya, dia tidak boleh mengonsumsi garam. Tolong beri nasihat kepadanya untuk tidak makan garam. Saya dan keluarga, bahkan dokternya pun sudah berulang kali menasihatinya, tetapi dia masih tetap makan garam. Saya sudah kehabisan kata-kata, tolonglah saya, siapa tahu dia akan menurutimu". Dengan tersenyum dan suara lembut, Gandhi berkata, "Ibu, sekarang saya tidak bisa berkata apa-apa. Silahkan Ibu pulang dan bawa anak Ibu ke sini minggu depan". "Gandhi", kata ibu itu, "Anak itu di depanmu sekarang. Tidak bisakah kamu sekarang menasihatinya?". Gandhi dengan senyum yang selalu di bibirnya hanya menggelengkan kepalanya yang menandakan tidak. Illustrasi gambar ibu yang kesal Dengan perasaan campur aduk kesal dan kecewa, ibu itu pul

Para Orang Tua, Inilah Alasan Mengapa Anakmu Sering Tidak Menuruti Keinginanmu!

Illustrasi gambar telur elang Suatu hari, ada seorang Indian yang pergi ke sebuah pegunungan. Sesampainya di sana, dia menemukan beberapa burung elang dalam sarang yang ditinggal oleh induknya. Dia pun berpikir, alangkah indahnya kalau dia punya seekor elang. kemudian, dia membawa pulang satu dari beberapa telur tersebut. Di rumah, dia bingung karena telur elang tersebut harus dierami supaya menetas. Dia teringat bahwa dia punya induk ayam di belakang rumah yang juga sedang mengerami telur-telurnya. Tanpa berpikir lagi, dia menempatkan telur elang tersebut bersama telur-telur ayam yang ada di belakang rumahnya agar dierami oleh induk ayam. Beberapa minggu kemudian, telur-telur ayam tersebut menetas. Telur elangnya pun ikut menetas. Si induk ayam bingung karena ia melihat ada satu anaknya (anak elang) yang tampak berbeda fisiknya. Namun, si induk ayam tidak mau mengambil pusing dan berpikir, "Ah, mungkin hanya kelainan genetik". Illustrasi gambar telur elang yang