Skip to main content

Mengenal Karakter Anak Melalui Eneagram

Bagi sebagian orang tua mungkin pernah merasakan salah satu hal ini :"Saya pusing. Anak saya bandel banget. Sudah dikasih tau berkali-kali tapi ga pernah dengerin 😡". Saya udah ga tau lagi musti gimana, ngomong baik-baik masih tetap ga berubah. Dikerasin malah tambah ga denger, cape saya 😭".

Atau kita sebagai Anak, mungkin belum terlalu mengenal diri kita sendiri dan belum terlalu mengenal karakter teman-teman kita. Sehingga mungkin terkadang dalam pergaulan pernah kita merasa jengkel dengan teman kita, "Duh, nyebelin banget deh temanku itu. Ihh, kenapa sih dia tega banget sama aku"

Awalnya ketika ke Gramedia saya hanya coba liat-liat buku saja. Tapi kemudian saya ketemu judul buku yang menarik di Rak Buku Parenting. Judulnya Enneagram Of Parenting, karangan Elizabeth Wagele. Maklum, karna saya memang suka dunia yang berbau Psikologi (Meski waktu kuliah ga keterima jurusan Psikologi 😭 ... ehh, malah jadi curhat ya saya 😂) jadi apapun yang mengenai bisa mengenal karakter orang, biasanya saya beli bukunya.

Ketika saya baca, saya jadi membayangkan diri saya waktu sekolah dulu. Ternyata saya masuk gaya Sembilan-Pendamai. Pantas saja saya tidak mau cari masalah dan cenderung menghindari konflik...hehehe

Jadi Enneagram itu adalah ilmu untuk mempelajari karakter manusia melalu 9 tipe kepribadian. Eneagram mengajarkan bahwa tiap individu unik.

Elizabeth Wagele mengkategorikan ada 9 kepribadian Anak.

Satu-Perfecksionis
Ingin agar segala sesuatu itu benar

Dua-Penolong

Ingin Disukai

Tiga-Pengejar Prestasi
Terdorong untuk tampil dengan baik

Empat-Romantis
Terfokus pada perasaan, sangat peduli pada penderitaan dan keindahan

Lima-Pengamat
Ingin tahu dan ingin memahami segala sesuatu

Enam-Pencemas
Mendambakan keamanan

Tujuh-Petualang
Mengejar suatu yang baru dan menyenangkan

Delapan-Pejuang
Tangguh dan Bersemangat

Sembilan-Berdamai
Ingin merasa puas dan menghindari konflik


Kalau gitu, saya sendiri atau Anak saya masuk karakter yang mana ya? 😍


Satu-Gaya Perfeksionis




Umumnya anak dengan Gaya Perfeksionis adalah tipe yang serius dan pekerja keras. Menyusun agenda adalah pekerjaan yang tak habis-habisnya bagi anak bergaya Perfeksionis. Dengan demikian, mereka kemungkinan jarang terlambat masuk sekolah. Mereka begitu mementingkan untuk melakukan sesuatu yang "benar" sehingga mereka menjadi terlalu kaku. Ketika Anda merasa diri Anda/anak Anda bergaya Satu, dan ada cenderung pada keputusan anak yang tidak Anda setujui, tawarkanlah beberapa pilihan alternatif solusi.

Anak dengan gaya Perfeksionis terlalu mudah menemukan kesalahan dalam diri mereka sendiri dan terkadang suka merasa frustasi. Bujuklah mereka untuk bersikap santai, dan kenalkan mereka dengan dongeng-dongeng yang mengisahkan ketidaksempurnaan seperti Si Keong dan Si Kancil



Dua-Penolong




Anak dengan Gaya Penolong cenderung mendukung dan melindungi orang-orang yang mereka sayangi. Mereka cenderung lebih memikirkan orang lain ketimbang diri mereka sendiri. Mereka umumnya ingin menjadi murid yang baik dan tidak terlambat datang ke sekolah. Anak dengan tipe Penolong mungkin ingin terus berinteraksi dengan teman-teman sekelas mereka walaupun bel pulang telah berbunyi. Sebagian anak dengan gaya penolong, mahir bersosialisasi. Namun mereka bisa memiliki kecenderungan untuk bersikap manipulatif, terlalu berkuasa atau senang memerintah.

Mereka juga bisa membaca pikiran orang dan memanfaatkan kemampuan ini untuk tujuan baik ataupun untuk memperoleh apa yang mereka inginkan. Bimbinglah agar mereka tidak memanipulasi orang lain dengan memeberikan contoh melalu sikap Anda sendiri yang berterus terang.



Tiga-Pengejar Prestasi




Anak-anak Tipe Tiga selalu sibuk dan aktif. Mereka menetapkan target yang tinggi bagi diri mereka sendiri. Anak-anak dengan Gaya Pengejar Prestasi memandang peluang di mana-mana. Kegagalan bahkan tidak masuk hitungan. Isu utama bagi anak dengan gaya Tiga adalah kejujuran. Masalahnya mereka tidak mengakui apa-apa yang berasal dari diri mereka sendiri. Biasanya anak gaya Tiga terlibat secara positif dalam kegiatan sekolah dan ingin selalu datang tepat waktu.

Anak dengan gaya Pengejar Prestasi punya banyak energi yang siap digunakan. Jadi mereka mungkin enggan masuk kamart tidur ketika jam tidur sudah tiba. Tentukanlah waktu setiap malam untuk membacakan cerita bagi emreka, agar mereka menjadi lebih tenang dan siap untuk tidur.



Empat-Romantis




Anak dengan Gaya Empat memiliki perasaan yang halus dan bisa merasa terhina jika orang marah pada mereka. Anak dengan gaya Empat sering merasa disalahpahami. Jadi sangat penting untuk mendengarkan mereka dengan saksama. Emosi bisa menguasai anak-anak gaya Romantis. Saat keluarga temannya itu pindah rumah, ia menjadi rewel dan merengek sepanjang malam. Tak heran ia terlambat datang ke sekolah keesokan harinya.

Anak tipe Romantis juga menjadi murung jika merasa diabaikan, berkelahi dengan teman atau depresi tingkat rendah. Buatlah mereka tahu, sikap macam apa yang Anda harapkan. Orang dewasa bertipe Empat mengatakan, bahwa waktu kecil mereka kadang merasa sedih dan kesepian tanpa tahu sebabnya.



Lima-Pengamat




Anak dengan gaya Lima, biasanya tidak peduli dengan pertemuan sosial dan tidak selalu dapat berinteraksi dengan mudahnya. Mereka merasa canggung atau berbeda dari anak-anak lain. Janganlah mendesak mereka, tapi undanglah mereka dengan lembut untuk bergabung. Anak dengan gaya Lima biasanya datang ke sekolah tepat waktu, daripada harus menjadi pusat perhatian orang lain karena terlambat.

Anak-anak gaya Pengamat memiliki kemampuan pertimbangan yang kuat dan ingin melakukan segala sesuatu sesuai denagn prinsip mereka sendiri.
Perubahan, seperti masuk TK, bisa membuat takut anak-anak gaya Lima. Mereka cemas, para guru akan membuat tuntutan yang tidak masuk akal. Cobalah membantu mereka beradaptasi, denagn mereka ke sekolah sambil menenangkan mereka.


Enam-Pencemas
 



Anak dengan Gaya Enam biasanya suka pada yang sejati, baik, dan indah. Mereka  bisa merasa takut pada sesuatu hal yang belum diketahuinya. Mereka butuh merasa dapat mengendalikan, dan mungkin cenderung bersikap pesimis. Mereka senang keteraturan dan keterdugaan, namun mereka sering kesulitan menetapkan pilihan. Kebanyakan anak-anak dengan gaya Enam ingin melakukan segal sesuatu dengan "benar" agar dapat merasa aman. Jika anak masih kecil, jangan bebankan tanggungjawab terlalu besar untuk datang ke sekolah kepada mereka.


Kenalilah apa yang terjadi ketika mereka merasa aman dan percaya diri. Memercayai Anda merupakan awal untuk memercayai orang lain dan diri mereka sendiri. Jadi, hindarilah maksud-maksud terselubung. Bersikaplah terbuka dan terus terang, dan jangan mengompori imajunasi pesimis anak-anak Gaya Enam.



Tujuh-Petualang





Anak dengan gaya Tujuh, Ketika mereka benar-benar menginginkan sesuatu, mereka tidak akan menyerah. Mereka idealis dan merasa puas dengan diri mereka sendiri. Jika anak-anak gaya Tujuh terlambat datang ke sekolah, mereka akan mencoba menyusup dan biasanya berhasil. Anak dengan Tipe Tujuh mjmnya sulit berkonsetrasi lama pada suatu hal, cenderung terburu-buru dengan satu pekerjaan untuk melakukan yang berikutnya-melewatkan hal-hal detail.

Anak dengan gaya Petualang bisa menuntut kebebasan lebih besar ketimbang yang bisa mereka sanggupi. Mereka sering meninggalkan rumah di usia terlalu muda dan menanggung risiko tetap remaja dan tidak dewasa. Bantulah agar mereka menemukan arah yang positif. Dukunglah tiap minat barunya, dan doronglah terus agar mereka menjadi diri mereka sendiri. Belajarlah mengapresiasi kehausan mereka untuk belajar dan mengejar kehidupan.


Delapan-Pejuang




Membesarkan anak gaya delapan bisa menjadi tugas yang berat karena mereka bisa menimpakan rasa bersalah pada orang lain dan tidak mau bertanggungjawab atas perilaku mereka sendiri. Sebagian anak gaya Delapan tidak segan-segan melanggar beberapa peraturan. Inilah sebabnya, melatih mereka untuk datang ke sekolah tepat waktu bisa menjadi tugas yang berat. 

Anak gaya Delapan biasanya kurang dewasa sehubungan dengan pengendalaian marah, misalnya jika sesuatu tidak berjalan secara semestinya. Mereka butuh orangtua yang teguh memegang aturan, dan sabar, yang dapat mengajarkan mereka bagaimana mengalihkan pikiran ke hal lain ketika mereka merasa marah. Namun di balik tampilan luarnya, anak gaya delapan memiliki sisi hangat, halus, dan rapuh. Kita dapat melihatnya jika kita memercayai dan menghargai mereka. Tunjukkanlah sikap terus terang, dapat diandalkan, dan jujur kepada mereka.


Sembilan-Berdamai




Anak dengan gaya Sembilan, bisa menyatu denan orang lain dan mengambil "Rasa" dari kedelapan gaya lainnya. Mereka biasanya bijaksana, baik hati, dan pengertian. Namun di samping menunjukkan kepribadian yang lembut dan kalem seperti biasanya, kadang kita dapat mencium kemarahan dalam suara atau ekspresi mereka. Tipe Pendamai biasanya lambat dalam mengambil keputusan, karena mereka melihat segala sesuatu dari banyak segi.

Anak gaya sembilan kesuliatan berterus terang mengatakan masalahnya. Jika mereka tidak dapat datang ke sekolah tepat waktu, kerahkanlah upaya untuk menemukan sebabnya. Apakah mereka cukup tidur? Apakah mereka memendam marah pada guru atau Anda? Mungkin akan membantu jika Anda memutarkan musik kesukaan mereka ketika mereka bersiap-siap ke sekolah. Sediakanlah makanan lezat segera setelah mereka melakukan hal lain. Ingatlah jika Anda memaksa, anak-anak ini menjadi semakin keras kepala.


Itu adalah ke-9 gaya karakter yang diungkapkan oleh Elizabeth Wagele. Yang pasti, seluruh karakter itu unik, dan tidak ada yang salah. Kita hanya perlu mengenal diri kita lebih lagi, begitu pula kita juga harus lebih mengenal karakter teman-teman kita. Niscaya jika hal ini dilakukan, dengan adanya sikap saling mengerti dan menghargai, akan bisa mengurangi tingkat perselisihan. Nobody perfect, right?

So, kalau kamu, masuk karakter ya mana? Yuk tulis di kolom komentar ya, kita sharing sama-sama :)

Comments

Popular posts from this blog

Lepaskanlah Ini Agar Hidupmu Menjadi Damai!

(Play lagu di atas sebelum mulai membaca) Illustrasi suami yang memukul isterinya Tahun 1971, surat kabar *New York Post* menulis kisah nyata tentang seorang pria yang hidup di sebuah kota kecil di White Oak, Georgia, Amerika. Pria ini menikahi seorang wanita yang cantik dan baik, sayangnya dia tidak pernah menghargai istrinya. Dia tidak menjadi seorang suami dan ayah yang baik. Dia sering pulang malam dalam keadaan mabuk, lalu memukuli anak dan isterinya. Suatu malam, sang suami memutuskan untuk mengadu nasib ke kota besar di New York.  Dia mencuri uang tabungan isterinya, lalu bergegas naik bus menuju ke utara, ke kehidupan yang baru. Bersama beberapa temannya, dia memulai bisnis baru. Untuk beberapa saat dia menikmati hidupnya. Seks, judi, mabuk-mabukan, dia menikmati semuanya. Bulan berlalu, tahun berlalu. Bisnisnya gagal dan dia mulai kekurangan uang. Lalu dia mulai terlibat dalam perbuatan kriminal. Ia menulis cek palsu dan menggunakannya untuk menipu uang orang. Naas, suatu h

Baikkah Jalan Pintas Itu?

Putar lagu ini sebelum membaca... Renungan Yoh 10:1-10   Dalam hidup ini, Anda pasti pernah merasa lelah dengan proses atau peristiwa berulang yang berlangsung terus menerus. Misalnya Sebagai karyawan, Anda merasa lelah diberi pekerjaan yang tiada habisnya, sebagai pelajar, Anda lelah diberi tugas atau ujian yang banyak bahannya, sebagai istri, Anda lelah melihat suami Anda yang suka main game sepanjang hari, sebagai suami, Anda lelah melihat istri Anda yang mengomel terus setiap saat. Sehingga Anda berpikir untuk melakukan jalan pintas dan instant, seperti membuat contekan untuk ujian, ke dukun supaya bos Anda menurut dengan Anda atau supaya pasangan Anda berubah. Sadarkah Anda, jika hal itu pernah Anda lakukan, Anda mengikuti arah yang salah. Siapapun yang datang tidak melalui Dia, hanya berniat untuk mencuri, membunuh dan membinasakan. Akan selalu banyak cara yang dapat memisahkan Anda dari Yesus. Segala sesuatu yang kelihatan “nikmat” belum tentu baik di mata Allah. Segala sesuat

Hal Kecil Namun Memberikan Dampak Yang Besar

Illustrasi sedang mengantri di minimarket ( https://www.gizmodo.co.uk/ ) Bertahun-tahun yang lalu ada seorang pastor yang pergi ke sebuah minimarket di kota New Orleans. Pada saat dia sedang mengantri, pastor ini melihat satu keluarga yang ada di depannya, yang ternyata tidak punya cukup uang untuk melunasi pembelian beberapa barang mereka. Insting sang pastor ini mengatakan bahwa keluarga yang ada di depannya ini sedang kesusahan. Maka, dia menepuk pelan-pelan pundak sang suami, dia menyelipkan sejumlah uang ke tangan pria itu, dan berbisik agar pria ini tidak perlu menengok ke belakang, dan agar dia menggunakan uang yang tak seberapa ini. Sang pastor memiliki niat yang sederhana. Dia ingin membantu, tanpa membuat pria ini malu di tengah keramaian. Kemudian laki-laki itu mengambil uang sang pastor, lalu membayar belanjaannya dengan kepala tertunduk, lalu pergi tanpa pernah menoleh ke belakang untuk melihat siapa yang telah menolongnya.  Illustrasi pastor yang seda

Jika Bukan Karena Nasehat Bosnya, Karyawan Ini Hampir Mati!

Illustrasi gambar karyawan yang sedang berbicara dengan bos nya Ada satu cerita, seorang karyawan yang sudah bekerja selama 20 tahun di kota, ingin pulang kampung setelah saatnya pensiun. Maka bertemulah dia dengan bosnya. Setelah bertemu, si Bos berkata, "Kamu sudah bekerja disini selama 20 tahun dengan baik. Sekarang saya tanya kamu mau uang pensiun 20 tahun atau ... 3 nasehat saya?" Setelah berpikir sejenak (bosnya adalah orang yang bijak dan Berhikmat, kalau sampai ada pilihan yg tidak masuk akal, pasti ini Nasehat yg sangat penting). Lalu sang karyawan memilih 3 nasehat dari bosnya. Nasehat Pertama, Jangan pernah mau cari jalan pintas, tidak ada yang mudah dan gratis di dunia ini, lakukan sesuatu selangkah demi selangkah dengan mantap dan mandiri. Nasehat Kedua, Jangan terlalu penasaran. PENASARAN yang kau tahu tidak baik untuk dilakukan, akan menjadi AKHIR bagimu. Nasehat Ketiga, Jangan pernah membuat KEPUTUSAN ketika marah atau terluka, atau kamu ak

Pria Dan Wanita, Jika Kalian Sering Bertengkar, Cintailah Pasanganmu, Dengan Cara Ini!

Illustrasi gambar sang istri yang sedang menyanyi Suatu ketika, ada seorang perempuan yang memiliki suara sangat bagus yang bercita-cita ingin menjadi penyanyi. Suami perempuan ini adalah pemusik, pemain keyboard, dan pengarang lagu. Begitu pandainya sang suami tentang lagu, nada, birama, tangga nada, dan hal-hal dalam bidang musik, sehingga ia selalu bisa menemukan apa yang harus dikoreksi ketika si istri menyanyi. Kalau istrinya mulai menyanyi, ia berkata, "Bagian depan kurang tinggi", lain kali ia berkata: "Bagian ini kurang pelan" atau "Bagian akhir naik sedikit". Dan akhirnya dia berkata, "Gimana sih, nyanyi aja tidak becus. Salah terus, padahal sudah dikasih tau! Bodoh kamu! Kalau seperti ini terus, mana bisa kamu menjadi penyanyi!" Selalu saja ada komentar yang ia lontarkan ketika istrinya menyanyi atau bersenandung. Hal ini membuat istrinya menjadi malas menyanyi. Ia berkeputusan, "Wah, nggak usah nyanyi deh. Nyanyi apa sa

Saya Tidak Punya Waktu, Saya Sibuk dan Saya Tidak Sempat!

Ilustrasi gambar bayi Suatu hari, lahirlah seorang anak, Ia lahir ke dunia ini dengan cara yang biasa. Aku, sebagai seorang ayah, harus bekerja untuk memenuhi kebutuhannya. Ia belajar berjalan ketika aku tidak ada. Dan, tanpa aku sadari , ternyata ia sudah bisa berbicara. Seiring dengan pertumbuhannya, ia mengatakan, "Aku ingin menjadi seperti engkau, Ayah. Tahukah Ayah, aku akan menjadi seperti engkau". Ilustrasi gambar anak yang ingin meminta waktu ayahnya Dan ... segalanya tinggal kata-kata, Anak kecil bersedih dan sang ayah tenggelam dalam pekerjaan. "Kapan ayah pulang?", tanya anakku. "Ayah tidak tahu, Tetapi, suatu saat kita akan kumpul bersama-sama lagi. Kita akan menghabiskan waktu bersama-sama lagi", kataku. Saya sudah lama pensiun, dan anak laki-laki saya juga sudah pindah. Suatu hari saya meneleponnya. Saya berkata, "Kalau kau tidak keberatan, ayah ingin menemuimu". Anak itu berkata,

Berjuanglah dan Abaikan Jika Kau Mendengar Perkataan Seperti Ini!

(Putar lagu di atas sebelum mulai membaca) Gambar hanya sebagai ilustrasi kelompok yang tidak terjatuh ke dalam lubang. http://siberiantimes.com Suatu ketika, sekelompok orang sedang berjalan-jalan melintasi hutan. Namun dua orang pria diantara kelompok tersebut jatuh ke dalam sebuah lubang. Kelompok orang yang tidak terjatuh, mengelilingi lubang tersebut. Ketika melihat betapa dalamnya lubang tersebut, mereka berkata pada kedua temannya, bahwa  lebih baik mereka menyerah  dan mati saja. Kedua pria tersebut mengacuhkan komentar-komentar itu dan mencoba memanjat keluar dari lubang dengan segala kemampuan yang ada. Teman-temannya yang lain tetap mengatakan agar mereka  berhenti berusaha  dan  lebih baik menyerah  kepada maut. Akhirnya, salah satu dari pria yang ada di lubang itu mendengarkan perkataan temannya untuk  menyerah . Dia kemudian terjatuh dan mati. Gambar ilustrasi pria yang menyerah dan kemudian mati. http://www.dailymail.co.uk Satu orang pria yang tersisa tetap berusaha mem

Anak Saya Nanya Terus, Saya Bingung Musti Jawabnya Gimana. Pertanyaannya Kritis Banget!

Ma, meninggal itu apa? Mengapa nenek dimasukkan ke tanah? Ma, ikan tidurnya kok gak merem sih? Kenapa rambut Kakek putih, sedangkan rambutku hitam? Kenapa orang yang udah besar harus menikah? Moms pernah ditanyakan pertanyaan-pertanyaan di atas oleh anak Moms? Dan moms bingung menjawabnya? Ketika anak kita balita, akan banyak pertanyaan-pertanyaan yang keluar dari mulutnya. Mereka bukan sengaja mau menanyakan itu, namun mereka bertanya karena mereka memang benar-benar belum tahu dan mengenal dunia ini. Yang mereka bisa tanyakan mengenai dunia ini hanya bisa ke bunda, ayah, dan saudara terdekatnya saja. Apabila kita sebagai orang terdekatnya salah menjelaskan, dan anak kita mendapat informasi yang berbeda dari pihak lain, bisa-bisa anak kita tidak percaya lagi dengan ucapan kita. Oleh karena itu kita sebagai orang tua sebaiknya meng-upgrade diri kita dengan berbagai informasi mengenai pendidikan dan perkembangan anak, salah satunya dengan membaca buku. Buku

Jika Anakmu Keras Kepala, Sering Melawan, Sering Memukul Orang Tua. Cobalah Lakukan Ini!

Illustrasi gambar Mahatma Gandhi Suatu hari, seorang ibu membawa anaknya datang kepada Gandhi dan berkata, "Gandhi, maukah engkau menasihati anak saya ini? Dia mempunyai sebuah penyakit, yang untuk kesembuhannya, dia tidak boleh mengonsumsi garam. Tolong beri nasihat kepadanya untuk tidak makan garam. Saya dan keluarga, bahkan dokternya pun sudah berulang kali menasihatinya, tetapi dia masih tetap makan garam. Saya sudah kehabisan kata-kata, tolonglah saya, siapa tahu dia akan menurutimu". Dengan tersenyum dan suara lembut, Gandhi berkata, "Ibu, sekarang saya tidak bisa berkata apa-apa. Silahkan Ibu pulang dan bawa anak Ibu ke sini minggu depan". "Gandhi", kata ibu itu, "Anak itu di depanmu sekarang. Tidak bisakah kamu sekarang menasihatinya?". Gandhi dengan senyum yang selalu di bibirnya hanya menggelengkan kepalanya yang menandakan tidak. Illustrasi gambar ibu yang kesal Dengan perasaan campur aduk kesal dan kecewa, ibu itu pul

Para Orang Tua, Inilah Alasan Mengapa Anakmu Sering Tidak Menuruti Keinginanmu!

Illustrasi gambar telur elang Suatu hari, ada seorang Indian yang pergi ke sebuah pegunungan. Sesampainya di sana, dia menemukan beberapa burung elang dalam sarang yang ditinggal oleh induknya. Dia pun berpikir, alangkah indahnya kalau dia punya seekor elang. kemudian, dia membawa pulang satu dari beberapa telur tersebut. Di rumah, dia bingung karena telur elang tersebut harus dierami supaya menetas. Dia teringat bahwa dia punya induk ayam di belakang rumah yang juga sedang mengerami telur-telurnya. Tanpa berpikir lagi, dia menempatkan telur elang tersebut bersama telur-telur ayam yang ada di belakang rumahnya agar dierami oleh induk ayam. Beberapa minggu kemudian, telur-telur ayam tersebut menetas. Telur elangnya pun ikut menetas. Si induk ayam bingung karena ia melihat ada satu anaknya (anak elang) yang tampak berbeda fisiknya. Namun, si induk ayam tidak mau mengambil pusing dan berpikir, "Ah, mungkin hanya kelainan genetik". Illustrasi gambar telur elang yang